Sensasi vs Persepsi


Menurut saya penting bagi seorang manusia yang hidup di jaman 2011 dan seterusnya untuk mengetahui apa itu sensasi dan persepsi... Kenapa oenting? Karena... Yaaa akan dijelaskan di tulisan ini... :p

===

Langsung aja deh kita bahas apa itu sensasi...

Ribetnya, "a sensation is our first awareness of some outside stimulus. An outside stimulus activates sensory receptors, which in turn produce electrical signals that are transformed by the brain into meaningless bits of information."

Simplenya, "Proses dimana rangsangan sel-sel reseptor (Visual=Mata, Auditory=Telinga, Kinestetik=Kulit, Olfactory=Hidung, Gustatory=Mulut / VAKOG) mengirim impuls-impuls syaraf ke otak."


Sedangkan persepsi adalah...

Ribetnya, "a perception is the experience we have after our brain assembles and combines thousands of individual, meaningless sensations into a meaningful pattern or image. However, our perceptions are rarely exact replicas of the original stimuli. Rather, our perceptions are usually changed, biased, colored, or distorted by our unique set of experience. Thus, perceptions are our personal interpretations of the real world."

Simplenya, "Proses dimana otak menginterpretasikan sensasi, memberikannya order dan makna."

Keliatan bedanya?
Well kalau pinter sih seharusnya dapet perbedaan dari keduanya... Tapi kalau engga juga... Yaaa terus baca aja deh...

Dikatakan bahwa sensasi adalah informasi yang meaningless atau tak berarti...
Loh apa maksudnya?
Ya apapun yang kita lihat, dengar, rasakan adalah netral, kosong, putih, bersih, ga berarti apapun...

Dan persepsi adalah menyusun informasi meaningless tadi menjadi meaningful...
Persepsi adalah proses pemberian makna terhadap sesasi yang kita dapatkan...

===
Got it?
Bisa disimpulkan bahwa kita ini yang memberikan makna terhadap kejadian yang kita alami...

Pernah kan liat orang yang tertawa disaat menurut kita lingkungannya berduka?

Pernah juga kan liat orang nangis disaat menurut kita lingkungannya bahagia?

Seringkan ngerasa marah kalau diteriakin "anjing"? Padahal "anjing" hanya kata atau kalimat yang kita dengar aja loh, tapi kenapa kita marah? Karena kita memberikan makna marah...

Memberikan? Berarti bisa dong memberi makna lain? Oh jelas bisa, ada tuh orang yang lempeng (lurus/cuek) aja mau dibilang "anjing", "bego", dll dah...

Jadi kita dapat memutuskan mau merespon apa stimulus yang kita dapat/rasakan?

Eh eh, tapi kan katanya kata-kata itu harus yang baik-baik? Ada tuh pohon yang diteriakin kata yang buruk-buruk terus mati sendiri...
hmmmm... pohon punya otak ga sih? pohon punya kewenangan ga sih untuk memberikan makna terhadap stimulus yang dia rasakan? Sepertinya tidak ya...

Bersyukurlah karena manusia bisa melakukan itu...

Sulit loh mengubah orang lain... Tapi sepertinya mudah loh merubah sudut pandang... ;)
Kalau sudut pandang berubah bukankah dunia juga berubah?

Jadi setelah belajar tentang ini, saya yakin kalau anak psikologi khususnya dan kalian umumnya bisa mengontrol emosi kalian... Dan dapat memutuskan respon yang lebih baik untuk orang lain...
===

Kesimpulannya adalah...

"Much of your success in being happy and successful depends on your ability to respond intelligently and adapt appropriately to changes in your environment." (NAMHC, 1996)

Mungkin  artinya kurang lebih begini, " Sebagian besar keberhasilan Anda dalam menjadi bahagia dan sukses tergantung pada kemampuan Anda untuk merespons yang cerdas dan beradaptasi yang tepat dengan perubahan di lingkungan Anda."

Mengapa ya bisa begitu?
Baca lagi deh tulisan diatas...


Masih ga ngerti?
Baca di http://ramaahsana.blogspot.com/2012/10/dunia-eksternal-dan-dunia-internal.html ...

Sekian deh dari saya... Mohon koreksinya bila ada salah...

Rabu, 31 Oktober 2012 di 10/31/2012 03:35:00 AM

0 Comments to "Sensasi vs Persepsi"

Posting Komentar