Pengalaman Pertama Manggung

Udah lama ga update euy.

Update kisah lama ah. Dengan beberapa perubahan, untuk "menutupi" jejak ababil saat post ini ditulis... :p

Sekarang gw mau cerita tentang pengalaman pertama gw manggung hipnosis di acara Cap Go Meh tanggal 27 februari 2010.

Sebenarnya gw diundang sama ibu Linda, beliau ini salah satu peserta On Becoming Hypnotherapist yang di adakan oleh mas Maknun Fajar Susilo atau mas Fajar di tanggal 30-31 januari 2010.

Nah ibu Linda ini keturunan Chinese dan seorang Buddhis. Beliau menawarkan pada kami semua (peserta yang hadir) untuk unjuk kebolehan di acara Cap Go Meh. Ya itung - itung latihan.  Pa Bendot, mas Kiki, mas Fajar, pa Ricky dan mas Lilik pada ga bisa, ya alhasil hanya gw dan bu Rinta yang mau ikutan.

Cap Go Meh nya sendiri dilaksanakan tanggal 26 sampai 28 februari 2010. So ada waktu sebulan lah buat latihan tapi gw males buat latihan.

Di jadwalnya sih acara stage hypnosis nya hari sabtu setelah isya. So hari jum'atnya gw dateng untuk survei lokasi biar besoknya bisa on time. Dan secara mendadak bu Rinta ga bisa hadir. So besoknya hanya gw dan bu Linda. Aduh gimana nih, mana gw belum bisa apa". Jujur gw aja belom ngerti how to nya gimana dan masih bertanya" kok bisa? Bisa dibilang gw masih skeptis. Padahal gw udah belajar dari buku sejak 2008 dan ikut workshopnya mas Fajar di 28-29  november 2009 juga 30-31 januari 2010. So total udah 4 hari atau 32 jam gw belajar hipnosis dengan mas Fajar dan kawan" tapi gw belum ngerti apapun. Mempraktekkan ilmunya aja belom pernah. Gw ga ambil pusing lah, gw akan memposisikan aja sebagai asistennya bu Linda. Dan seharian itu gw berdiskusi ama bu Linda apa yang akan dilakukan esok hari.

Hari sabtu pagi gw mulai gugup membayangkan bagaimana jika gagal, bagaimana jika begini bagaimana jika . . . . . arrghh! Ga tau lah, gw putusin aja berangkat aga pagian. Karena acara gw malem dan gw udah hadir dari siang ya gw nangkring aja di lapak Tarotnya mas Dedi dan lapak Tatonya mas Jangkung. Mas Dedi udah ada 10 tahun megang tarot dan karena pada saat itu gw baru belajar Tarot, gw jadi banyak tanya” ama mas Dedi. Saat sore hari menjelang maghrib ada ko Jeff yang bergabung. Ko Jeff ini mendalami “tenaga dalamnya” China dan juga belajar hipnosis jadilah kita sharing tepatnya gw ngedengerin aja sih wong apa yang mau gw bagikan? Pengalaman aja ga punya. Asli deh, pada saat itu gw masih ga ngerti apa”. hadoh hadoh hadoh . . .

Maghrib pun datang dan bu Linda telah selesai praktek ramalnya. Di depan lapak mas Dedi gw ama bu Linda diskusi sambil prepare. Kurang lebih 20-30 menit gw berdiskusi ama bu Linda, dari pengeras suara terdengarlah suara MC, “Sekarang kita akan saksikan pertunjukan hipnosis panggung oleh bu Linda!" kurang lebih seperti itulah kata MC pada saat itu memanggil gw dan bu Linda juga penonton. Waktu itu tayangan Uya Kuya masih anget"nya jadi pas MC bilang "hipnotis" maka penonton pun menyerbu panggung karena penasaran dan sangat antusias atas apa yang akan disaksikan. Semenjak dipanggil oleh MC, gw langsung keringat dingin! Grogi! Bu Linda yang bisa baca bahasa tubuh gw (ya iyalah kebaca dengan jelas malah gw sangat - sangat grogi!) bilang bahwa gw harus tenang dan percaya diri aja. Mungkin alam bawah sadar gw ngerespon apa yang bu Linda bilang seperti ini, "Tapi maaf bu, sugesti ibu ga mempan!". Dengan santainya dan percaya dirinya bu Linda maju ke panggung diikuti gw di belakang beliau dan ga lupa keringat dingin yang mulai bercucuran. Tiba diatas panggung bu Linda langsung melakukan opening dan memperkenalkan dirinya dengan penuh percaya diri dan saat tiba giliran gw memperkenalkan diri, gw dengan keringat yang bercucuran ditubuh dan berusaha mengendalikan diri hanya bilang "saya Rama" dengan intonasi monoton dan dingin.

Setelah opening tiba saatnya untuk mulai permainan! Dan kita butuh relawan! Sialnya, ga ada satu orangpun yang mau jadi relawan! Rese banget dah. Ada kali satu ampe dua menit mah kita cengo di atas panggung kayak orang bego. Lah mau maen apaan kalau ga ada relawannya? Situasi ini "dibaca" panitia dan panitia dengan sigapnya memaksa entah panitia juga atau siapa untuk ke panggung dan ada anak kecil cewe yang maju ke atas panggung. Jadilah di atas panggung ada dua suyet (sebutan lain dari relawan hipnosis), pemuda cowo dan bocah cewe. Pemuda cowo di handle oleh bu Linda dan gw megang bocah cewe. "Sekarang saya akan bla bla bla", kurang lebih seperti itulah kata bu Linda pada penonton dan suyetnya. Nah gw? Gw sih cukup "turn off" aja microphonenya dan langsung jongkok menyesuaikan tinggi badan ama sang bocah agar sang bocah tidak merasa diintimidasi oleh gw. (pacing)

Dengan keringat yang masih bercucuran, gw mulai beraksi melakukan tes sugesti "Jari Kaku". Nah sepertinya SubConscious sang bocah membaca bahasa tubuh gw yang gugup serta bercucuran keringat ini maka jadilah sang bocah juga bercucuran keringat seperti ngeliat hantu. Dengan sangat kaku dan sedikit terbata-bata gw ucapkan “Bayangkan jari kamu adalah besi yang sangat keras dan kaku sekali bla bla bla". Gw perhatiin semakin lama si bocah makin keringatan. Karena gw ga tega maka ya udah gw selesaikan. "Gimana rasanya?" tanya gw sambil perhatiin jarinya yang kaku,"ka ka kaku, Ka" jawabnya dengan terbata-bata kayak Azis Gagap dan tubuhnya makin keringatan kayak abis keujanan. Karena makin kasian maka gw netralin sugestinya dan bilang boleh turun, biar ga makin gugup gw minta audience tepuk tangan untuk sang bocah. Audience memang tepuk tangan tapi sangat sedikit, huh makin buat gw down aja.

Setelah bocah itu turun dari panggung, gw memutuskan untuk memperhatikan bu Linda. Bu Linda terlihat sangat percaya diri melakukan tes sugesti pada suyetnya. Bu Linda ngedekatin gw dan minta untuk dilakukan induksi. Jujur induksi yang baru gw pahami baru satu yaitu natural induction ya bisa dibilang versi praktisnya Ericksonian Enviromental Induction. Walau gw masih gugup tapi show must go on. So gw dekati suyetnya dan mulai menginduksi.

“Baik, sekarang buat diri anda rileks dan bayangkan anda berada ditempat yang membuat anda damai dan santai bla bla bla” ucap gw pada suyet dengan gugupnya dan gw pegang suyet dan terasa tubuhnya jadi dingin. Gw tes IdMRnya, dengan gw perhatiin wajahnya gw tanya “apakah anda sudah ditempat kedamaian anda dan merasa santai?” , suyet menjawab dengan menganggukan kepalanya dengan sangat kaku! Karena kita masih pemula yang percaya aja kata sang suyet jikalau dirinya sudah santai dan damai ya bu Linda melanjutkannya dengan sugesti sederhana tapi cukup dalam (menurut davis husband scale)  yaitu melupakan nama. Tapi suyetnya masih inget namanya, waduh gimana ini? Bu Linda memang masih bisa senyum dan percaya diri tapi keliatan kalau sebenarnya dia juga rada “panik” kenapa bisa gagal.

Entah berapa lama gw dan bu Linda berada di atas panggung melakukan induksi, deepening dan sugesti sederhana pada suyet ini. Dan semua itu gagal! Ga mempan! Sampai akhirnya penonton bubar jalan!

Karena penonton makin berkurang gara” aksi gw dan bu Linda yang bisa dibilang “garing” maka bu Linda dan gw memutuskan untuk mengakhiri sajalah pertunjukkan ini. Bu Linda tetap bisa mengendalikan diri walau gatot dan begitu turun panggung gw langsung fokus pada satu titik dan seolah ga peduli dengan apa yang terjadi walau sebenarnya malu! Malu banget!

Karena sama” pemula, gw dan bu Linda ga bisa evaluasi apa yang terjadi. So gw pulang aja ga banyak mikirin kenapa bisa gagal.

Akhirnya gw tanya mas Dani, yang gw kenal saat ikut acara OBT bulan november 2009. “Mas, aku kemaren show. Suyetnya udah trance dan terasa dingin tapi kok sugestinya ga jalan ya?” curhat gw pada mas Dani, “Loh? Bukannya kalau orang masuk trance itu suhu tubuhnya jadi hangat? Kan jadi nyaman. Kalau dingin itu artinya dia gugup.” Jawab mas Dani dengan penuh keheranan atas statement gw yang bilang udah trance tapi suhu tubuh dingin.

*****

Setelah kejadian itu, gw ga banyak mikirin apa yang terjadi dan mengapa bisa terjadi. Tapi setelah gw mulai mendalami hypnosis dan mulai meningkatkan jam praktek akhirnya pertanyaan gw saat itu dapat terjawab juga beserta kesalahan kesalahan yang gw lakukan.

Ok sekarang gw bahas aja deh apa kesalahan gw juga penonton.

Kesalahan gw:

a.    Gw gugup, ga bisa mengendalikan diri

Well, memang gw sangat gugup sekali. Karena gw merasa belum ngerti dan belum paham sepenuhnya apa itu hipnosis.

b.    Gw belum paham betul teori dasarnya

Paham aja belum eh gw udah nekat manggung, dulu tuh gw masih ga ngerti bagaimana cara induksi, ngomongnya gimana, dan lain lain.

c.    Gw belum bisa baca bahasa tubuh suyet

Ya, namanya aja belum ngerti dan paham. Boro” bahasa tubuh, wong inti hipnosisnya aja belum ngerti. Suyet keringat dingin menandakan dia ketakutan atau gugup. Kekakuan dan bicara terbata” kayak orang gagap semakin menegaskan dia sangat sangat grogi. Dan tubuhnya jadi dingin itu sudah sangat menegaskan bahwa suyetnya ketakutan dan sangat gugup sekali!

Beuh parah kan? Gw belum bisa apa” tapi udah nekat naik panggung, gagal total pula. Ya wajar gagal wong bisa dibilang gw belum bisa apa” kok.

Dan sekarang kesalahan penonton adalah:

***edited***
So dari pengalaman gw ini tepatnya kegagalan gw, ada beberapa hal yang bisa diambil.

a.    Kalau belum paham betul lebih baik pahami dulu baru maju.

b.    ***edited***

Segitu aja kali ya yang bisa diambil dari cerita gw ini? Entahlah, itu tergantung pada persepsi kalian semua yang baca.

Sekian aja dari gw, lanjut lagi nanti masih seputar dunia hipnosis.

Rabu, 31 Oktober 2012 di 10/31/2012 03:12:00 AM

0 Comments to "Pengalaman Pertama Manggung"

Posting Komentar